Mengenang Nyai Hj. Muniroh Munir: Pejuang Pendidikan, Perempuan Inspiratif, dan Pahlawan Politik

 


Pada Kamis, 20 Maret 2025, tepat tujuh hari setelah wafatnya Nyai Hj. Muniroh Munir, kita mengenang perjalanan hidup dan perjuangannya yang penuh dedikasi dan semangat. Sebagai putri pertama dari Al Maghfurlah KH. Munir Mawardi, pendiri Pondok Pesantren Al Muniroh Ujungpangkah Gresik, beliau adalah sosok yang tidak hanya dikenang karena keteladanan di dunia pendidikan, tetapi juga kiprah luar biasa di dunia politik dan sosial, khususnya di kalangan perempuan.

 Jejak Langkah Nyai Hj. Muniroh Munir

Nyai Hj. Muniroh Munir lahir di Gresik pada malam Jumat Pahing, 7 syawal 1363 Hijriyah, atau 22 September 1944, di tengah lingkungan keluarga yang religius dan penuh dengan nilai-nilai luhur. Sejak usia dini, beliau telah menunjukkan semangat yang luar biasa dalam menuntut ilmu. Pada usia sembilan tahun, beliau sudah mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Jombang, dan melanjutkan pendidikan hingga tingkat Aliyah. Pendidikan yang beliau tempuh tidak hanya berhenti di sana, karena beliau melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan kemudian di IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Pendidikan formal dan nonformal yang beliau terima membentuk karakter dan semangatnya untuk berkontribusi pada masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, sosial, maupun politik. Nyai Hj. Muniroh Munir adalah seorang perempuan yang sangat menghargai pentingnya pendidikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

 Perjalanan Karier dan Aktivisme

Selain di bidang pendidikan, Nyai Hj. Muniroh Munir juga dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dalam dunia politik, khususnya melalui keterlibatannya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Beliau mengabdikan dirinya dalam berbagai posisi strategis, yang memperlihatkan komitmennya untuk memberikan kontribusi kepada negara dan masyarakat.

Beberapa posisi yang pernah beliau jalani antara lain sebagai Bendahara DPW PPP Jawa Timur, anggota DPR Kota Surabaya selama dua periode, dan anggota DPR RI Fraksi PPP pada periode 1997-1999. Tidak hanya itu, beliau juga dikenal sebagai Ketua BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) Jawa Timur dan Ketua KPPI (Kaukus Perempuan Politik Indonesia), organisasi yang mendukung penguatan peran perempuan dalam politik. Dalam kapasitasnya ini, Nyai Hj. Muniroh Munir terus mendorong pemberdayaan perempuan, dengan harapan bahwa perempuan dapat lebih aktif dan berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kontribusi dalam Pendidikan dan Sosial

Selain kiprahnya di dunia politik, Nyai Hj. Muniroh Munir juga sangat aktif dalam dunia pendidikan dan sosial. Beliau menjadi pengajar di Yayasan Khadijah Surabaya, menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai agama kepada generasi muda. Kepeduliannya terhadap pendidikan tidak hanya berhenti di sini, karena beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Muniroh selama dua periode (2012-2022), di mana beliau telah banyak memberikan arah dan pengembangan terhadap lembaga pendidikan yang didirikan oleh Abanya, Alaghfurlah KH. Munir Mawardi.

Pondok Pesantren Al Muniroh, yang terletak di Ujungpangkah Gresik, menjadi salah satu lembaga pendidikan yang terkemuka dan melahirkan banyak tokoh penting, berkat dedikasi Nyai Hj. Muniroh Munir dalam mengelola dan memajukan pesantren ini. Selain itu, beliau juga menjadi Dewan Penasehat YPPP Al Muniroh, memberikan bimbingan dan arahan untuk terus memajukan lembaga pendidikan ini.

 Wafatnya Nyai Hj. Muniroh Munir

Nyai Hj. Muniroh Munir menghembuskan nafas terakhir pada Jumat Kliwon, 14 Romadhon 1446 H, atau 14 Maret 2025, pukul 11.00 WIB di Surabaya. Kehilangan beliau adalah sebuah duka yang mendalam bagi keluarga, masyarakat, dan para santri di Pondok Pesantren Al Muniroh. Meskipun beliau telah meninggalkan kita, semangat perjuangannya akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

 Menghargai Warisan dan Perjuangan Nyai Hj. Muniroh Munir

Perjuangan Nyai Hj. Muniroh Munir adalah bukti nyata bahwa perempuan tidak hanya memiliki peran penting di rumah tangga, tetapi juga di ranah publik, baik dalam pendidikan, politik, maupun sosial. Sebagai putri pertama dari KH. Munir Mawardi, beliau telah melanjutkan amanah ayahnya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Al Muniroh, sambil tetap menjaga tradisi keilmuan dan nilai-nilai Islam yang menjadi fondasi keluarga dan pesantren ini.

Semangat beliau untuk memajukan pendidikan, memberdayakan perempuan, dan berkontribusi dalam dunia politik harus menjadi teladan bagi kita semua. Dalam mengenang beliau, kita diingatkan akan pentingnya memiliki komitmen terhadap pendidikan, kepedulian terhadap sesama, dan semangat untuk berbuat lebih bagi bangsa dan negara.

Ucapan  Terima Kasih

Kami, keluarga besar Pondok Pesantren Al Muniroh dan seluruh masyarakat yang telah mengenal dan mendampingi Nyai Hj. Muniroh Munir, dengan hati yang penuh rasa syukur, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Terima kasih kami tujukan kepada setiap individu, keluarga, dan pihak yang telah memberikan dukungan, doa, serta kerjasama yang luar biasa selama ini. Tanpa bantuan dan perhatian kalian, banyak hal yang tidak mungkin tercapai dalam perjalanan hidup beliau.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada beliau mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dengan semangat dan tekad yang beliau wariskan, mari kita teruskan perjuangannya dalam mencerdaskan anak bangsa, memberdayakan perempuan, dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Semoga amal ibadah Nyai Hj. Muniroh Munir diterima di sisi Allah SWT, dan perjuangannya menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi kita semua. Aamiin.

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim